Mari kita merenungkan firman Tuhan hari ini dari kitab Ezra 8:21 yang berkata, “ Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa    itu, aku memaklumkan puasa    supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan    yang aman    bagi kami, bagi  anak-anak kami dan segala harta benda kami.” Ezra mengajak seluruh orang Israel yang akan mangadakan perjalanan dari pembuangan menuju Yerusalem dengan berdoa dan berpuasa. Ezra menyadari perjalanan kembali tersebut tidaklah mudah, tapi sebaliknya penuh resiko. Ada bahaya mengancam perjalanan mereka. Bagi Ezra, tidak ada jalan lain selain merendahkan diri kepadaTuhan, memohon belas kasihan-Nya, memohon perlindungan Tuhan, berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan, dengan berdoa dan berpuasa. Dengan demikian perjalanan mereka aman dan tentram.

Sebagaimana Ezra menganggap doa dan puasa begitu penting dalam hidupnya untuk mengatasi situasi dan kondisi yang sangat sulit, demikianpun dengan kita saat ini. Marilah kita kembangkan doa dan puasa dalam keluarga kita sebagai proses pendewasaan iman kepada Tuhan.Doa dan puasa adalah salah satu sarana yang dipergunakan umat Tuhan untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Kita percaya doa dan puasa adalah kekuatan yang paling utama, memiliki kuasa yang besar menghadapi beban hidup, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus pada Tuhan akan menggerakkan tangan Tuhan untuk bertindak sehingga segala perkara dapat terjadi, dan yang tidak mungkin menjadi sangat mungkin, dan dari hal yang mustahil menjadi mungkin di dalam Tuhan. Hal penting yang harus diingat bahwa doa dan puasa bukan semacam remote control untuk mengendalikan Allah dari jauh. Kembangkan doa dan puasa sebagai proses supaya iman kita bertumbuh menjadi dewasa di dalam Tuhan. (HL).

Pokok doa hari ini : Ya Tuhan, bangunlah iman kami untuk selalu terarah kepada-Mu dengan terus melatih diri kami dengan melakukan doa dan puasa. Amin.