Efesus 4:26

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”

Apakah marah itu berdosa di mata Tuhan? Alkitab tidak berkata demikian. Tuhan sendiri berulang kali menyatakan murka-Nya atas pribadi dan juga bangsa-bangsa. Marah adalah ekspresi ketidaksetujuan dan ketidakpuasan atas suatu kondisi yang kita alami. Perasaan marah dipandang wajar oleh Tuhan pada batas tertentu, tapi marah bisa membawa kita pada dosa: “Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa, jangan kamu simpan kemarahanmu sehingga matahari masuk”~ Ef. 4:26

Kapan kemarahan dikatakan menjadi dosa? Kemarahan berbuah dosa ketika kita larut dalam kemarahan itu di mana kita tetap tinggal dalam kemarahan itu bahkan setelah hari berlalu dan hati kita masih menyala-nyala dengan amarah (meski tidak diekspresikan).

Mengapa Tuhan tidak ingin kita marah?

1. Kemarahan menjadi tidak terkendali tatkala kita mulai meluapkan kemarahan dengan banyak berkata-kata (Maz. 4:5) dimana makin banyak kata-kata, kesalahan selalu ada (Ams. 10:19). kemarahan mengambil alih kendali atas diri kita sehingga kita pun dihanguskan oleh amarah.
2. Kemarahan seringkali dijadikan celah oleh Iblis untuk menabur benih kejahatan.  Bukankah ada banyak tindak kejahatan terjadi bermula dari seseorang yang tersulut amarah?  Daud menasihati,  "Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam." (Mazmur 4:5). 
3. Karena kemarahan dapat membawa kepada kejahatan (Mazmur 37:8) “Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.”
4. Karena amarah adalah salah satu perbuatan daging yang barangsiapa melakukannya, tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. ( Galatia 5 : 19-21 ).(YUZ).