Bagaimana cara mengendalikan amarah?

29 April 2021

Puasa Daniel 29 April 2021

Renungan Gembala

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.

man in black crew neck t-shirt

Bagaimana cara mengendalikan amarah?

  1. Dengan mengendalikan hawa nafsu. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu (Yakobus4:1). (YUZ)
  2. Dengan bersikap ramah, penuh kasih mesra dan saling mengampuni. “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. (Efesus 4:32)
  3. Menyadari dan mengakui kemarahan kita sebagai dosa dan kita telah salah menangani kemarahan (Ams 28:13; 1 Yoh 1:9). Kita harus mengakui hal ini kepada Allah dan kepada mereka yang tersakiti oleh kemarahan kita, pandang hanya kepada Allah, mendekat selalu pada Dia.
  4. Dengan berkomunikasi untuk memecahkan masalah. kita harus melakukan bagian kita masing-masing untuk memecahkan masalah tersebut (Rom 12:18). Kita tidak bisa mengontrol bagaimana cara orang lain bertindak atau merespons, tapi kita bisa mengubah apa yang menjadi bagian kita.

Apa penyebab marah?

Sebagai manusia setiap orang pasti pernah marah. Marah disebabkan banyak hal, antara lain :

  1. Karena tersinggung, difitnah, dikritik, dicela, diremehkan
  2. Kecewa, tidak puas, putus asa dan lain sebagainya.

Bolehkah manusia atau umat percaya marah? Sebagai orang yang tidak sempurna boleh dan bisa saja kita marah. Tuhan Yesus pun pernah marah ketika bait Allah digunakan untuk tempat yang tidak layak oleh orang-orang yang tidak beribadah. Beberapa contoh tokoh di Alkitab yang tidak bisa mengendalikan amarah. Seperti Kain, Musa, Absalom dan Saul merupakan contoh orang yang tidak bisa mengendalikan kemarahan sehingga akhirnya melakukan kesalahan yang fatal dan berakibat buruk terhadap dirinya sendiri.

KESIMPULAN

  1. Mengatasi sifat pemarah tidak bisa dilakukan dalam semalam. Tapi, perlu doa dan keinginan yang kuat untuk berubah dan selalu bergantung sepenuhnya pada kuasa Roh Kudus agar selalu menyertai dan memimpin langkah hidup kita.
  2. Kita juga harus berlatih untuk memberikan respon yang benar pada setiap orang yang berlaku tidak seperti apa yang kita harapkan, sehingga akhirnya menjadi sebuah kebiasaan baru untuk kita mampu mengendalikan amarah.
  3. Berpuasa, salah satu cara untuk mengendalikan amarah karena dengan berpuasa kita menahan lapar, haus dan mengendalikan keinginan- keinginan daging. (YUZ)

Panduan Puasa Daniel

Bagi yang baru pertama kali mengikuti Puasa Daniel, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

Bagi yang mempunyai penyakit diabet, jantung atau gangguan kesehatan lainnya sebaiknya konsultasikan dengan dokter anda terlebih dahulu jika saudara akan melakukan puasa jenis apapun. Puasa Daniel mengurangi karbohidrat seperti nasi, roti , pasta dan sebangsanya. Memperbanyak minum air putih, menghindari yang manis-manis dan minuman bersoda terlebih beralkohol. Ingat tubuh manusia membutuhkan dua liter air untuk hidup. Lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan. Biji-bijian baik, kacang panjang ,kacang kedelai, yoghurt. Singkirkan makanan olahan dengan cara bersihkan kulkas anda dari sisa-sisa makanan sebelumnya !

Aturlah jam makan dengan tertib! Cegahlah makan banyak sebelum tidur, terlalu banyak makan dan stress yang berlebihan. Lebih banyak tinggal dalam hadirat Tuhan, terlebih pada masa Pandemi ini dimana diharuskan banyak tinggal dirumah daripada pergi yang tak ada tujuan.Bacalah Alkitab secara urut, pakailah renungan ini untuk mendapatkan arahan Tuhan! Catatlah dalam notes apa yang saudara dapat hari ini. Berikanlah perpuluhan waktu saudara untuk Tuhan, dengarkanlah isi hati Tuhan. Tulislah mimpi anda dan berdoalah untuk mimpimu itu. Berdoalah setiap waktu dalam Bahasa Roh.Marilah memuiai program puasa Daniel ini dengan bersemangat !