Vision for Life (Tujuan Hidup) | Ayub 42:2

Renungan bulanan Januari 2023

Renungan Gembala

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.

running man on bridge

Ayub 42:2 “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”

Apa tujuan hidup orang percaya menurut Alkitab? Melihat tokoh-tokoh Alkitab dalam PL dan PB dalam mencari dan menemukan tujuan hidupnya, seperti:

Salomo, salah satu orang yang paling bijaksana yang pernah hidup, raja yang sangat kaya raya, beresimpulan bahwa hidup itu sia-sia jika hanya dijalani dengan berfokus pada dunia ini saja. Ia menuliskan kata penutup ini dalam kitab Pengkhotbah 12:13-14 “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”

Salomo berkata bahwa salah satu tujuan hidup manusia adalah takut kepada Allah dan mentaatinya.

Rasul Paulus mengakui bahwa kehidupannya sebelum mengenal Kristus adalah seperti sampah.jika dibandingkan dengan pengenalan akan kemuliaan Kristus. Dalam Filipi 3:10 “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Apapun resiko yang akan ia hadapi, ia fokus untuk menjadi seperti Yesus, “menjadi serupa dengan Dia” untuk mendapatkan kebenaran-Nya dan hidup dalam iman pada-Nya, walaupun berarti hidup penuh penderitaan dan beresiko kematian. Pada akhirnya, ia menanti masa ketika ia menjadi bagian dari “kebangkitan dari antara orang mati.” Bisa disimpulkan salah satu dari tujuan hidup manusia adalah menjadi seperti Yesus!

Rencana Allah pada mula Ia menciptakan manusia adalah: Untuk memuliakan Allah dan hidup dalam persekutuan dengan-Nya, mempunyai hubungan baik dengan sesama manusia, bekerja dan berkuasa atas bumui. Tetapi kejatuhan manusia dalam dosa merusakkan segalanya. Hubungan dengan Allah terputus, manusia kini harus bergumul dengan kesulitan demi kesulitan, pekerjaan terasa berat dan alam serasa menjadi musuh.

Hanya dengan pemulihkan hubungan kita dengan Allah, melalui iman kepada Yesus Kristus, tujuan kehidupan manusia barulah menjadi nyata. Bahkan tak ada yang bisa menggagalkan rencana Allah atas kehidupan manusia. Baca Yeremia 29:11, rancangan-Nya adalah damai sejahtera!

Kita pasti bisa menikmati anugerah Allah dengan mengikuti rancangan-Nya bagi kehidupan kita, sehingga kita mengalami sukacita yang benar dan yang abadi – hidup dalam kelimpahan seperti yang Allah rencanakan bagi umat manusia yang percaya pada-Nya.

Mari kita takut kepada Allah dan hidup yang berfokus kepada Firman Tuhan agar menjadi seperti Kristus, serta mempunyai hubungan yang erat dengan-Nya, agar rencana Allah tergenapi dalam kehidupan kita. Amin.

Pdt.Dr.Ir.Evie Laksmi Widaja, S.Th.,M.Th.