The Best (Yang Terbaik) | Lukas 10:42
Renungan bulanan Maret 2024
Renungan Gembala
Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.
Lukas 10:42
” tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Dua wanita yang berbeda karakter dan pilihan prioritas kehidupannya, yaitu Marta dan Maria. Marta seorang yang aktif, dengan segala kesibukannya ia melayani Tuhan, menyediakan makanan dan sebagainya sebagai kebutuhan jasmani Yesus dan murid-murid-Nya. Pelayanan tersebut tidak dikatakan salah oleh Yesus,tetapi ia ditegur karena kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. Sedangkan Maria duduk mendengarkan Tuhan Yesus yang sedang berkata-kata.
Maria menjadi contoh yang baik bagi kita untuk prioritas terbaik yaitu mengutamakan Tuhan lebih dari yang lain. Firman Tuhan berkata: “… Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semua itu untuk kemuliaan Allah.” (1 Kor 10:31). Dalam kehidupan sehari-hari dan yang nampak sepele pun kita harus menjadikan Tuhan sebagai pusat dan prioritas. Karena Tuhan-lah yang menciptakan kita dan yang telah menebus kita, sehingga fokus kehidupan kita bukan untuk diri sendiri tetapi untuk Dia yang telah mati dan bangkit bagi kita semua.
Berapa banyak dari kita yang hari-hari ini dilanda rasa kuatir.Ketika kebutuhan pangan meroket dan harga-harga terbang tinggi? Kuatir akan masa depan anak- anak? Kuatir akan kesehatan pada masa tua? Kuatir akan keadaan ekonomi keluarga? Rasa kuatir menyebabkan kita tidak bisa fokus terhadap apa yang kita kerjakan. Kita takut gagal, takut pekerjaan tidak bisa selesai pada waktunya, kuatir akan hasilnya tidak bisa memuaskan orang lain, dan sebagainya. Lalu kita menyusahkan diri dengan bekerja melampaui batas waktu, melembur, mencari peluang usaha dan akhirnya kelelahan dan menyalahkan situasi , bahkan orang lain dan Tuhan yang disalahkan.
Mari kita mengambil hikmat dari kisah Alkitab ini. Yaitu memiliki prioritas terbaik dan benar. Mendahulukan Tuhan setiap hari dalam kehidupan kita, setiap pagi membaca Firman Tuhan serta merenungkannya siang dan malam, mendengarkan isi hati Tuhan Yesus terlebih dahulu, maka kita akan dituntunnya melalui lembah yang kelam, melalui kedahsyatan malam untuk menemukan padang rumput yang hijau dan air yang tenang.Di dalam hati yang tenang dan mendengar suara Tuhan kita mendapatkan kekuatan yang baru.Amin!
Pdt.Dr.Ir.Evie Laksmi Widjaja S.Th., M.Th.