Allah Ada (God Exists) | Ibrani 11:6

Renungan bulanan Desember 2024

Renungan Gembala

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.

God Exists

Ibrani 11:6

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”


Maksud penulis surat ini adalah bahwa kita yang sudah selamat harus semakin meneguhkan iman kita, dan semakin “mencari” Dia. Dengan demikian Dia akan “memberi upah kepada” kita juga. Apakah ada orang yang menganggap Allah tidak ada? Ternyata ada tertulis dalam Alkitab.


Dalam Alkitab, orang bebal berkata dalam hatinya, “Tidak ada Allah” dalam Mazmur 53:2 dan Mazmur 14:1 berbunyi, “Orang bebal berkata dalam hatinya: ‘Tidak ada Allah!’ Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik”.


Kata Ibrani yang digunakan adalah nabal, yang sering dipakai untuk merujuk kepada orang fasik yang tidak memiliki persepsi mengenai kebenaran religius atau etika. Makna dari kata ini sebenarnya bukan merujuk kepada “orang bodoh yang tidak percaya kepada Allah.” tetapi merujuk kepada “orang berdosa yang tidak percaya kepada Allah.” Dengan kata lain, menyangkal Allah merupakan suatu kekejian, penyangkalan terhadap Allah seringkali akan berbarengan dengan gaya hidup yang penuh kekejian. Bagian ini melanjutkannya dengan menyatakan karakteristik lain dari orang yang tak ber-Tuhan: “Mereka rusak, dan melakukan perbuatan keji, tidak ada yang berbuat baik.” Mazmur pasal 12 merupakan sebuah studi mengenai kebobrokan universal dari seluruh umat manusia. Bacalah!


Orang yang berkata bahwa tidak ada Allah adalah orang yang tidak mau dikekang olah tata tertib dan moralitas agama, mereka mau kebebasan hidup tanpa terbebani dengan rasa bersalah atau beban hati nurani yang murni. Sehingga mereka selalu menentang keberadaan Allah. Penyangkalan orang ateis tetap ada, karena ketidakpercayaan mereka walaupun bukti-bukti keberadaan Allah menyatakan kesalahan mereka tetapi mereka mau melepaskan diri dari rasa bersalah yang menyertai pelanggaran dari batasan tersebut. “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka. . . Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta” (Rom 1:18-25). Tetaplah percaya pada Allah di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.


Tuhan Yesus Memberkati!



Pdt.Dr.Ir.Evie Laksmi Widjaja S.Th., M.Th.