Vision (Pengelihatan) | Habakuk 2:3-4
Renungan bulanan Januari 2024
Renungan Gembala
Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.
Habakuk 2:3-4
“Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.”
Memasuki tahun 2024 banyak predisi yang menyebabkan kita menjadi kuatir. Tentang bagaimana virus yang lebih kuat dari Corona akan timbul, menjadikan kita kuatir akan kesehatan. Perang yang masih belum berhenti di Eropa mengakibatkan kita kuatir akan pekerjaan dan keuangan, serta keadaan ekonomi kita pada umumnya. Pemilu yang segera berlangsung, perdebatan, janji para calon pemimpin membuat dunia ekonomi lambat bergerak, menunggu keputusan siapa yang menjadi pemimpin baru. Bagaimana nasib anak-anak kita, masa depan mereka ketika moral makin merosot.
Kuatir memang menjadi satu hal yang tidak bisa hilang permanen, sewaktu-waktu bisa menyerang manusia, kapan saja, dimana saja. Mengakibatkan kita sulit untuk tersenyum. Wajar orang memiliki rasa kuatir, tetapi rasa kuatir yang berlebihan tidak akan ada gunanya, selain mengakibatkan kehidupan kita menjadi suram.Maka jangan biarkan kekuatiran itu merampas sukacita kita, melainkan mengubah kekuatiran kita menjadi keyakinan bahwa kita yakin dan percaya bahwa Tuhan ada ditengah kehidupan kita semua. Tuhan menyertai kita, Tuhan pasti menolong kita.
Mari kita belajar Firman Tuhan tentang perkataan nabi Habakuk. Pada waktu itu umat Israel menghadapi situasi yang sulit. Terjadi ketidakadilan, kejahatan, kelaliman, penganiayaan, kekerasan, perbantahan dan pertikaian . Situasi yang menyebabkan orang menjadi kuatir dan takut. Karena penindasan ini nabi Habakuk mempertanyakan dimanakah Tuhan? Sesungguhnya nabi Habakuk memberikan contoh kepada kita bagaimana orang beriman itu berdoa, dan mengungkapkan segala kekuatirannya kepada Tuhan. Orang beriman tidak hanya memuji-muji Tuhan melainkan ia juga percaya bahwa Allah sanggup menjawab segala doa. Habakuk juga percaya bahwa melalui penderitaan dalam hidup, maka iman orang percaya bisa tumbuh lebih kuat, lebih tahan uji.Pada saat-saat yang sulit maka iman kita akan diuji, dan Tuhan akan menyambut orang yang beriman.
Pengujian iman selalu dibarengi dengan ujian waktu. Lama menanti janji Tuhan akan membentuk pribadi yang tidak mudah menyerah, sampai pengelihatan itu terjadi.Nabi Habakuk mau tetap setia menanti nantikan jawaban Tuhan atas doanya. Pertolongan Tuhan atas Yehuda akan segera terlaksana dan pada waktu yang tepat. Tuhan tidak akan berlambat-lambat dan bertangguh lagi.Pentingnya menunggu dengan sabar karena keselamatan itu pasti terjadi.
Mari kita melihat janji Tuhan pasti digenapi dalam hidup kita. Percaya dengan iman yang teguh dengan tetap mentaati Firman Tuhan, ambillah waktu untuk merenungkan Firman Tuhan setiap hari sehingga tak ada janji Tuhan yang terlewatkan.Hiduplah dalam kekudusan Tuhan sebab tanpa kekudusan tak seorangpun akan melihat Tuhan.
Ibrani 12:14 :” Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan,sebab tanpa kekudusan tak seorangpun melihat Tuhan.” Dan jauhilah yang jahat, perbuatlah yang baik.1 Tesalonika 4:18 :” Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.”Jangan menyebarkan berita hoax yang belum diketahui kebenarannya.Menebarkan berita buruk yang membuat orang tambah kuatir, taburlah Firman Tuhan yang akan memberikan kekuatan.Amin.
( Pdt.Dr.Ir.Evie Laksmi Widjaja S.Th.,M.Th. )
“Selamat Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024”