Senyuman Yesus
Renungan Gembala
Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.
Ibrani 1:9. “Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.”
Bisakah saudara menggambarkan atau memvisualisasikan Yesus ? Apakah wajahnya serius, murung atau suka senyum? Untuk itu kita mesti mempelajari sosok Yesus seperti yang tertulis dalam Alkitab. Jika kita membaca Ibrani 1:8-12, maka kita akan menemukan ekspresi dari wajah Yesus. Yaitu wajah yang penuh sukacita karena Allah Bapa mengurapinya dengan minyak sebagai tanda untuk membedakannya dengan orang-orang lain. “Minyak sebagai tanda kesukaan”
Darimana kesukaan itu timbul atau darimana sukacita Yesus timbul? Dari hubungannya yang erat dengan Bapa-Nya, dan diungkapkan pada seri wajah-Nya. Walaupun jalan yang dilalui-Nya tidak mudah, Ia harus memikul dosa semua umat manusia dan dipakukan diatas kayu salib.
Seandaikata saudara tahu apa yang akan terjadi esok hari yaitu saudara ditetapkan mati sebagai martir, bisakah saudara selalu tersenyum, selalu sukacita? Saya yakin bahkan senyum kecilpun saudara tidak akan dapat. Perasaan galau dan resah akan timbul. Seperti saat-saat ini , dimana virus Corona masih bergentayangan dimuka bumi, mengintimidasi setiap orang, dapatkah saudara bersukacita? Jawabannya “dapat”, jika kita melekat kepada Yesus !
In His Presence !
Sukacita itu akan seperti sungai yang mengalir, seperti sungai yang tidak pernah kering karena hulunya ada di dalam Tuhan Yesus! Yohanes 4:14 “tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal”
Secara fisik kita harus banyak minum air,tetapi akan tetap haus, terlebih menjelang musim kemarau ini.Tetapi secara rohanipun kita harus memiliki mata air ini dihati kita, sehingga tidak akan haus lagi ! Kehausan rohani bisa di gambarkan sebagi pencarian jati diri seseorang didunia ini, cari popularitas, cari sensasi, tidak puas dengan apa yang dimilki, tenggelam dalam pesta pora kehidupan malam, hidup hedonism, glamour, tapi terus mencari dan mencari tiada henti. Akhirnya lelah dan putus asa ! Tampang menjadi murung, mata tidak lagi bersinar.
Hari ini jika saudara membaca Firman Tuhan dalam renungan bulan ini, jangan keraskan hatimu! Datanglah pada Yesus, temukan senyum-Nya, wajah-Nya selalu tersenyum, sebab ada sukacita abadi! Mintalah Roh Kudus mendiami hatimu dan memberikan sukacita abadi ! Sebab sukacita adalah salah satu dari ke Sembilan buah Roh Kudus; Galatia 5:22 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,”
Miliki wajah sukacita dari Yesus, yang didapat karena hubungan yang sangat erat dengan-Nya! Salurkanlah sukacitamu pada orang lain, hiburkanlah seorang akan yang lain , biarlah sukacitamu mengalir seperti sungai yang tidak pernah kering!
© 2025 Gereja Allah Baik Mahanaim Sidoarjo