Holiness In Spiritual Health (Ibr.12:14)

KETAATAN (Yeh 36:26)

Renungan Gembala

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.

yellow labrador retriever puppy sitting on floor

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.”

Yehezkiel 36 : 26


Ketaatan ternyata adalah masalah hati. Dan ini tampak pada sifat-sifat dasar manusia secara kejiwaan, ada orang yang sifatnya keras, hatinya keras tidak gampang dinasehati, bersikukuh dengan pengertiannya sendiri. Ada orang yang gampang dinasehati, mudah menerima masukan dari orang lain. Dari mana datangnya hati yang keras itu? Hati yang keras karena tidak takut kepada Tuhan, tidak kenal Tuhan. Datangnya dari dunia ini dari roh-roh jahat yang menipu manusia.


Hati yang tidak peduli dengan orang lain, sikap cuek, bahaya ini sedang terjadi pada masa sekarang, orang senang pada gadget-nya masing-masing, tidak lagi mau bercakap-cakap secara tatap muka, lebih senang pada kesendirian, menghindari gesekan dengan lawan bicara. Ini kecenderungan untuk hidup tidak memperhatikan orang lain.


Menolak bantuan dan suka memendam kemarahan pada orang lain, tidak mudah mengampuni kesalahan orang lain, senang hidup dalam kepahitan dan membicarakan gossip yang kadang dia sendiri tidak mengerti hal tersebut, tapi senang saja melihat kedukaan orang lain. Meragukan Firman Tuhan, tidak suka mendengarkan nasehat Firman Tuhan, marah kepada orang yang menasehati. Adakah hal-hal ini terjadi dalam diri saudara? Hati-hatilah berarti kekerasan hati sedang terbentuk dalam dirimu. Mari datang kepada Tuhan , minta Roh Kudus menjamah, mengubahkan hidup dengan hati yang baru.


Alkitab menyatakan bahwa “…siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17). Proses ‘kelahiran baru’ di dalam diri orang percaya ini dikerjakan oleh Roh Kudus (Titus 3:5). Karena kita adalah ‘ciptaan baru’ di dalam Kristus maka kita harus menjalani hidup sebagai manusia yang benar-benar baru dengan meninggalkan kehidupan lama kita, mengubah sifat kita yang selalu memberontak menjadi orang yang taat. Tuhan berfirman, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu…” . Memiliki hati yang baru dan roh yang baru adalah tanda bahwa seseorang sudah mengalami kelahiran baru dan hidup dalam pertobatan. Kita memerlukan hati dan roh yang baru agar hidup kita semakin berkenan kepada Tuhan dan semakin taat pada Firman-Nya. Ketaatan pasti mendatangkan berkat. Mungkin tahun-tahun ini saudara menderita kekeringan baik rohani dan jasmani.


Mari koreksi diri , mungkin ada ketidaktaatan kepada Firman Tuhan, atau ada ketidaktaatan pada orang tua, pemimpin rohani dan sebagainya. Intinya tidak ada penundukan diri dalam keluarga, rumah tangga, pekerjaan dan pelayanan kepada Tuhan. Mintalah pembaharuan budi dari Roh Kudus! Pemulihan pasti terjadi! Amin.


Pdt.Dr.Ir.Evie Laksmi Widjaja S.Th.,M.Th.