Damai Sejahtera | Yohanes 14 : 2
Renungan bulanan Maret 2022
Renungan Gembala
Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.
Yohanes 14:2 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”.
Ditengah ancaman penyakit Covid 19 yang menimbulkan variant baru Omicron yang mudah menyebar, serta tiba-tiba saja terjadi ancaman Perang Dunia ketiga antara Uni Soviet dan Ukraina, bagaimana kita tidak gelisah dan gentar hati ? Masalah yang satu belum berakhir sudah ada masalah baru yang terjadi.
Bagaimana orang percaya harus bersikap? Kembali kepada Alkitab, Tuhan Yesus telah bersabda tentang damai sejahtera yang telah ditinggalkan untuk orang yang percaya kepada-Nya.
Pertama yang harus kita percaya adalah damai sejahtera itu adalah pemberian Kristus. Artinya bukanlah rekayasa manusia melainkan Kristus-lah yang memberikan rasa aman, tenteram dalam hati orang percaya. Damai ini ada di dalam hati sebagai Buah dari pada Roh Kudus.
Yang kedua, damai sejahtera yang diberikan Kristus itu mencakup ketenangan batiniah. Bukan berarti orang percaya tidak pernah kuatir, tetapi mengubah kekuatirannya menjadi percaya kepada Allah dan membawanya dalam doa. Filipi 4:6-7, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Yang ketiga yaitu bahwa damai-sejahtera menciptakan hubungan yang harmonis dengan sesama manusia , saling mengasihi satu dengan yang lain dan tidak akan melakukan hal yang negatip terhadap orang lain. Roma 12: 18-21:” Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”
Sikap yang baik dan benar serta doa akan menjaga perdamaian dunia!
Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, STh., M.Th.