Integritas | Amsal 17:3-4

Renungan bulanan Maret 2023

Renungan Gembala

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.

brown wooden blocks on white table

Amsal 17:7 :” Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta.”

Nilai integritas inti, yaitu : jujur, bertanggung jawab, dan disiplin. Berintegritas jujur adalah lurus hati, tidak curang dan tidak berbohong. Sementara tanggung jawab memiliki arti siap menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan. John Maxwell dalam tulisannya Developing The Leader with You (2014) berkata bahwa peran penting dari integritas adalah :

1)     Membangun kepercayaan.

2)     Memiliki nilai pengaruh yang tinggi.

3)     Mempunyai standar yang tinggi.

Bagi seorang pemimpin entah itu dalam keluarga atau masyarakat maka orang akan mengikuti seseorang yang mereka yakin dapat dipercaya, menepati janji, dan berpegang teguh pada komitmennya. Seseorang yang bisa menjadi contoh keteladanan dalam kehidupannya. Dalam Alkitab Perjanjian Lama sebagai contohnya adalah Nabi Samuel. (ketika Samuel minta diri pada bangsa Israel : 1 Samuel 12:1-25 ) .

Samuel bertanggung jawab terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Ia tidak hidup untuk membangun reputasinya, untuk kepentingan pribadinya, tetapi ia hidup untuk Allah. Ia memikirkan kehormatan bagi Allah dan ia melayani umat Allah, serta melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab agar kepercayaan dari Allah dapat dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

Dalam Perjanjian Baru, kita bisa melihat kepemimpinan dari Rasul Paulus ( baca 1 Korintus 4: 16, Filipi 3;17 ). Sebagai pemimpin yang terkemuka saat itu , ia berkhotbah dan menjalankan kotbahnya itu. Bukan seperti kebanyakan manusia, bisa mengajar tapi tidak bisa menjalankannya. Teladannya menjadikan ia sebagai pemimpin yang penting, ia mengajar Titus demikian : “dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita” (Titus 2:7-8).

Kehidupan seorang pemimpin akan menjadi contoh teladan lebih dari pada apa yang dikatakannya. Rasul Paulus menasihati pemimpin muda Timotius agar menjadi teladan “dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1 Timotius 4:12 ).

Kata “teladan” dalam bahasa Yunani adalah “tufos” artinya “model, gambar, ideal, atau pola”. Jadi orang Kristen harus menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan. Inilah yang sekarang ini kita sebut sebagai “integritas”, yaitu “satunya kata dengan perbuatan”.

Mari miliki integritas sebagai Hamba Tuhan dan Jemaat Tuhan agar nama Tuhan dipermuliakan. Amin.

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S.Th., M.Th.