Hidup oleh Roh Kudus | Galatia 5 : 25-26

Renungan bulanan Mei 2022

Renungan Gembala

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.

two white doves flying

Galatia 5:25-26 “ Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.”

Hidup oleh Roh berarti orang tersebut hidup kepada bagi, untuk dan dengan Roh Kudus. Mengapa Paulus menuliskan ini kepada jemaat di Galatia (sekarang di Asia Kecil), karena mereka setelah mengenal Kristus, kembali melakukan hukum Taurat dan kembali kepada tradisi-tradisi serta penyembahan kepada allah-allah lain.

Setiap orang yang hidup oleh Roh maka ia menunjukkan perkembangan hidup yang positip. Ia bergerak maju di dalam hidup kerohaniannya. Ia dengan kesadaran dari dalam dirinya sendiri bukan dorongan dari luar, mau dipimpin oleh Roh Kudus.Sadar bahwa bukan karena kekuatannya sendiri ia melakukan kehendak Allah. Menundukkan diri dan tunduk pada perintah Allah. Menyalibkan dagingnya serta berjalan dalam tuntunan Roh Kudus. Ia tidak egois melainkan menyerahkan dirinya untuk dibawa dalam kemuliaan demi kemuliaan Allah. Selanjutnya dibawah bimbingan Roh Kudus maka ia akan memiliki kehidupan yang teratur. Hidup yang dipimpin berarti mempunyai arah dan tujuan yang pasti dan seperti orang yang berbaris rapi teratur tidak keluar jalur. En avto perpateo, berjalan dalam pimpinan Tuhan. Kita tinggal menuruti pengarahan dari Roh Kudus. Jadi Roh Kudus mengambil peran supaya hdiup kita menjadi lebih baik dan teratur dalam kedisiplinan seorang murid.

Bagaimana kita tahu bahwa hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus? Atau bagaimana kita tahu ada Roh Kudus dalam diri kita?

Ketika seseorang mengaku Yesus sebagai Tuhan, bertobat dan memberi diri unttuk dibaptis, maka Roh Kudus masuk kedalam dirinya. Bertobat artinya memiliki pembaharuan pikiran, metanoia.

Cara berpikir sehari-hari akan berubah. Perubahan pikiran ini bukan karena takut kepada penghukuman melainkan dengan kesadaran diri , mau hdupnya menjadi seperti Yesus Kristus.Tentunya respon yang benar ini menandakan kedewasaan iman kepada Yesus Kristus.

Bagaimana agar kita bertumbuh kearah kedewasaan iman ? Dengan membaca dan merenungkan Firman Tuhan, serta melakukannya. Dan menjalani proses kehidupan agar bertumbuh kearah Dia, sang penyelamat hidup kita, Yesus Kristus Tuhan. Dia sudah memberikan contoh teladan bagaimana orang percaya harus hidup.

Dengan menjalankan ibadah dengan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, serta hidup dalam kasih antara satu dengan yang lainnya. Menerima segala proses kehidupan jasmani dan rohani, agar kita menjadi teladan kehidupan/kesaksian hidup bagi sesama dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.

Setia memikul salib, bersyukur dan bersukacita senantiasa. Amin.

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S.Th., M.Th.