Keteguhan Hati | Roma 15:4

Renungan bulanan November 2023

Renungan Gembala

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.

person holding red heart shaped ornament

Roma 15:4

“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.”

Selama manusia hidup didunia pasti ada kesulitan dan tantangan. Maka diperlukan lebih dari sekedar kepandaian dan ketrampilan untuk berhasil menjalani kehidupan ini. Apakah itu ? Yaitu keteguhan hati. Alkitab mencatat banyak ayat untuk keteguhan hati. Yesaya 26:3 “Yang hatinya teguh kau jagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.” Hati teguh seperti batu karang yang tetap kuat, tidak bergeming di tengah terpaan ombak dan badai. Keteguhan hati akan menaklukkan hati yang penuh dengan ketakutan, kebimbangan , keraguan, serta kekhawatiran. Kita perlu memiliki dasar dan kepercayaan yang teguh dan tidak mudah berubah-ubah.

Bila kita mendasarkan kehidupan kita pada hal-hal lahiriah seperti kekayaan, kepandaian, pangkat jabatan, dan segala bentuk kekuatan manusia maka kita tidak akan menjadi teguh. Karena dunia ini sedang melenyap dengan segala keinginannya. Itu tidaklah abadi, semuanya mudah berubah. Kita akan menjadi teguh bila hidup kita berdasarkan pada hal-hal yang bersifat kekal, yaitu Firman Tuhan. Hidup yang memiliki keteguhan hati adalah hidup yang berfokus pada janji dan mengingat selalu penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Terus percaya walaupun tidak melihat. Terus berharap pada Tuhan Yesus meskipun keadaan sekitar menjadi semakin tidak mudah. Teruslah berharap meskipun keadaan belum juga menunjukkan tanda- tanda perbaikan. Dasar keteguhan hati kita bukan pada keadaan sekeliling kita yang mudah berubah, melainkan pada kebenaran janji Tuhan yang kokoh.

Mari kita beralih dari yang mudah berubah kepada yang kokoh dan tidak berubah, kekal selamanya, yaitu janji Tuhan. Mari melakukan segala pekerjaan kita dan pelayanan kita dengan mata rohani yang tertuju pada Yesus saja. Segala pekerjaan kita lakukan adalah untuk kemuliaan nama-Nya. Maka kita akan melihat hasil yang menakjubkan dan seolah- olah mustahil kita lakukan, tetapi itu yang Tuhan berikan kepada kita , sebab dalam Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Jika hal yang kita lakukan adalah pekerjaan-Nya dan Tuhan menyertai kita dengan janji-Nya, maka kita akan dapat berkata: “Sesulit apa pun kehidupan yang harus aku jalani jika Yesus besertaku maka aku akan tetap tetap teguh dan setia dalam segala perkara. Dan sekali Yesus, tetaplah Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatku.”

Amin.

Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja S.Th., M.Th.