Follow Me | Matius 4 : 19
Renungan bulanan Oktober 2023
Renungan Gembala
Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi Widjaja, S. Th., M. Th.
Matius 4:19 “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Konsep pemuridan yang Yesus lakukan terhadap murid-murid-Nya adalah bukan sekadar memanggil para murid untuk menjala manusia, tetapi Ia memanggil mereka untuk menjadi penjala manusia. Jadi, Yesus mau menjadikan kita sebagai penjala manusia, bukan sekadar melakukan program penjala manusia, tetapi merupakan gaya hidup sehari-hari sebagai penjala manusia. Yesus sendiri datang untuk menjadi penjala manusia. Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Lalu, bagaimanakah Yesus melayani sebagai penjala manusia? Lukas menulis, “Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia,” (Kis. 10:38 TB). Yesus berjalan keliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan orang sakit serta mengusir setan-setan. Ini adalah gaya hidup Yesus sebagai model yang harus ditiru oleh murid-murid. Bagi Yesus, menjala manusia bukanlah sekedar program sesaat atau acara tertentu, tetapi sebagai gaya hidup sehari-hari. Inilah gaya hidup yang diimpartasikan oleh Yesus kepada semua muridNya. Hanya Dia-lah yang memampukan kita menjadi seperti -Nya. Apa yang dikatakan oleh Yesus di dalam Amanat Agung, yaitu konsep yang sama terdapat di dalamnya. Di dalam Amanat Agung, perintah Yesus kepada kita adalah pergi sebagai penjala manusia Mengapa? Karena kata “pergola” dalam bahasa Yunani bila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah “as you go,” artinya “sambil pergi”. Artinya murid-murid diperintahkan untuk menjadi penjala manusia di tempat sehari-hari mereka diutus. Di dalam “marketplace” mereka. Dan Yesus memberi jaminan kepada Simon, “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia…” Simon langsung diajar oleh Yesus untuk menjadi penjala manusia sejak hari ia dipanggil. Jadi, marilah kita belajar untuk hidup sebagai penjala manusia di mana pun Yesus menempatkan kita dalam kehidupan kita. Pekerjaan memenangkan jiwa bukanlah sekedar sebuah program, tetapi gaya hidup.
Kapan kita harus memulainya? Sejak hari pertama mengikut Yesus. Berapa lama saudara menjadi Kristen ? Berapa banyak jiwa yang sudah saudara menangkan bagi Kristus ? Mulailah dengan hari ini, ketika engkau dipanggilnya menjadi penjala manusia. Di hari Amanat Agung itu tertanam dalam hati, miliki empati terhadap jiwa-jiwa yang terhilang, yang tersesat dan sedang dalam kesulitan serta kesengsaraan. Bawalah mereka mengenal Kristus, Sang Juru Selamat dunia. Ia-lah yang akan memulihkan hidup setiap manusia yang percaya kepada-Nya.
Pdt. Dr. Ir. Evie Laksmi W., S.Th., M.Th.